Jul 30, 2011

Bak Penampungan Air Hujan


Dengan kondisi alam Ds. Glagaharjo seperti sekarang ini yang kering, tandus karena tidak terdapat pohon-pohon menyebabkan banyak sumber mata air yang mati atau sumber mata air yang dulu dipakai masyarakat tertutup akibat erupsi Gunung Merapi.

Hal tersebut menyebabkan kebutuhan air masyarakat Ds. Glagaharjo tidak dapat terpenuhi dengan baik. Banyak aktivitas masyarakat menjadi terganggu karena hal ini, aktivitas-aktivitas tersebut antara lain untuk kebutuhan air bersih rumah tangga, menyiram tanaman dan untuk minum ternak. 

Untuk mengatasi hal tersebut Tim Recovery bersama masyarakat melakukan dua cara pertama melakukan pencarian sumber mata air yang dapat digunakan oleh masyarakat sekitar, kedua melakukan pembuatan bak-bak penampungan air hujan. 

Pembuatan bak penampungan air hujan bertujuan untuk menampung air hujan dan diharapkan air yang ditampung tersebut dapat dimanfaat masyarakat untuk berbagai aktivitas usaha mereka antara lain memberi minum ternak.

Jul 29, 2011

Pameran Produk Home Industry


Sebagai salah salah satu bentuk pemasaran yang Tim Recovery lakukan terhadap hasil produksi Home Industry binaan adalah dengan mengikutsertakan produk-produk hasil produksi kelompok Home Industry pada berbagai pameran. Pada kesempatan ini beberapa macam produk dipamerkan pada Expo Koperasi Wanita tahun 2011 yang berlangsung tanggal 22 – 24 Juli 2011 di Balai Utari Gedung Wanitatama Yogakarta.


Survey Sumber Mata Air


Dengan kondisi alam Ds. Glagaharjo seperti sekarang ini yang kering dan tandus karena tidak terdapat pohon-pohon menyebabkan banyak sumber air yang mati dan sumber-sumber mata air yang dulu dipakai masyarakat banyak yang tertutup. 

Hal tersebut menyebabkan kebutuhan air masyarakat Ds. Glagaharjo tidak dapat terpenuhi dengan baik.
Banyak aktivitas masyarakat menjadi terganggu karena hal ini, aktivitas-aktivitas tersebut antara lain untuk kebutuhan air bersih rumah tangga, menyiram tanaman dan untuk minum ternak. Hal tersebut membuat Tim Recovery dan masyarakat berinisiatif untuk mencari sumber-sumber air yang masih ada, pada kesempatan tersebut ditemukan 3 titik sumber mata air. Dari ketiga sumber mata air tersebut direncanakan akan dibangun bak penampungan air, untuk sedikit mengatasi kebutuhan air masyarakat.

Tinjauan Produksi Pembuatan Kripik Enthik Dsn. Petung

Minggu, 17 Juli 2011 Tim Recovery melakukan tinjauan kegiatan Home Industry untuk melihat proses produksi kelompok home industry “Ngudi Rejeki”, kebetulan pada saat Tim berkunjung sedang dilakukan proses produksi pembuatn kripik enthik.
Kripik enthik terbuat dari bahan sejenis talas atau keladi, bagian umbi yang merupakan bahan utama kripik enthik dikupas dan dilakukan perlakuan tertentu untuk menghilangkan rasa gatal yang terdapat pada umbi sebelum digoreng. 

Pembuatan kripik enthik ini dibuat dengan dua varian rasa, pedas dan gurih. Produksi saat ini dilakukan masih ketika ada pesanan, tapi menurut Ibu Jami ketua kelompok Ngudi Rejeki pemesaan kripik enthik saat sekarang  lumayan ramai, kadang mereka sampai kekurangan bahan baku sehingga harus mendatangkan bahan baku dari pasar di kota. 

Kripik enthik produksi Ngudi Rejeki dijual dengan harga Rp. 23.000 per kg untuk rasa gurih dan dijual Rp. 25.000 per kg untuk rasa pedas. Saat ini selain dijual kepada pemesan langsung juga dijual dengan cara dititipkan ke warung-warung di Shelter dengan kemasan yang lebih kecil. 

Jul 12, 2011

Kunjungan Home Industry


Dihari yang sama dengan penyerahan bantuan poultry juga dilakukan kunjungan keberbagai home industry hasil binaan oleh semua tim pelaksana. Kunjungan ini juga sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. 


Kunjungan pertama dilakukan di home industry kelompok ibu-ibu Dsn. Kalitengah Kidul yaitu kelompok “Bangkit Merapi”, pada kelompok ini produksi home industry mereka yaitu pembuatan keripik pisang agak terhambat karena kesulitan untuk mencari bahan baku. Tetapi hal tersebut tidak menghambat meraka untuk terus berproduksi, sehingga untuk sementara mereka memproduksi kripik enthik (sejenis talas), dengan rasa yang tidak kalah enak dengan keripik kentang.
 
Selanjutnya kujungan kedua, dilakukan kunjungan ke Dsn. Srunen, yang baru peratma kali dilakukan pelatihan home industry. Pada pelatihan kali ini ibu-ibu kelompok KWT Srunen di latih untuk membuat kue berbahan baku pisang, pisang dibuat menjadi sale pisang sedangkan kulit pisang diolah menjadi tepung pisang.

Kunjungan ketiga yaitu kekelompok home industry ibu-ibu Dsn. Kalitengah Lor yang masih berlokasi di Shelter-shelter. Kelompok ibu-ibu Dsn. Kalitengah Lor dengan nama kelompok “Melati Merapi”, kelompok ini pada kesempatan dulu telah dilakukan pelatihan pembuatan donat dari bahan baku kentang dan ubi. Hasil kunjungan meraka tetap terus berproduksi bahkan sudah mengembangkan produk mereka dengan menambah produk molen pisang, pemasaran produk masih disekitan shelter.

 
Kunjungan keempat yaitu kekelompok ibu-ibu Dsn Jambu dengan nama kelompok “Jambu Bangkit” dan Kelompok ibu-ibu Dsn. Petung dengan nama kelompok “Ngudi Rejeki”. Kelompok “Jambu Bangkit” telah dilakukan pelatihan pembuatan berbagai macam kripik antara lain kripik pisang, jamur, tempe dan belut sintesis. Pada saat kunjungan mereka baru selesai memproduksi kripik pisang dan tempe yang siap dipasarkan, sehingga pada kesempatan ini Tim membawa produk tersebut untuk dipasarkan di kota. Sedangkan kelompok ‘Ngudi Rejeki’ pada  kesmepatan tersebut juga telah selsai membuat kue brownies yang dulu juga telah dialakukan pelatihan.